Sejarah

Pantai Sialang Buah terletak di Desa Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Pantai ini merupakan salah satu pantai tertua di Kabupaten Serdang Bedagai, bahkan eksistensinya sudah ada sejak sebelum pemekaran wilayah, saat masih menjadi bagian dari Kabupaten Deli Serdang.

Nama pantai ini disesuaikan dari nama kelurahan administrasinya, Desa Sialang Buah, yang menjadi identitas lokal dari tempat wisata ini. Pada masa lalu, kawasan ini sudah populer sebagai pusat aktivitas nelayan dan perdagangan ikan. Di pantai terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang membuat pantai ini juga dikenal sebagai Pantai TPI. Pasar ikan ini menjadi bagian penting dari ekonomi lokal, di mana hasil tangkapan laut dijual segar kepada masyarakat dan wisatawan.

Salah satu catatan penting dalam sejarah modern pantai ini adalah terkait kondisi jembatan penghubung ke pantai, yang dulunya sudah tua dan rapuh. Kondisi tersebut sempat menyebabkan penurunan kunjungan dan berdampak pada ekonomi masyarakat setempat.

Menanggapi hal ini, pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melakukan renovasi total terhadap jembatan tersebut. Proyek ini diselesaikan dan diresmikan pada 5 Januari 2022 oleh Bupati dan Wakil Bupati setempat. Setahun kemudian, jembatan baru ini menjadi ikon wisata dan menarik hingga ribuan pengunjung khususnya saat libur tahun baru—diperkirakan mencapai sekitar 5.000 orang yang mendorong peningkatan perekonomian lokal.

Ada pula kisah kearifan lokal yang melekat: sebuah sumur kramat, telaga kecil di dekat pantai, dikenal dengan airnya yang tidak pernah habis dan selalu segar. Konon, hanya mereka yang berniat baik yang bisa menemukan dan mengambil air dari sumur ini. Ini menambah nuansa mistis dan mistikal di sekitar pantai, yang memperkaya cerita lokalnya.